Search

4 Cara Garuda Indonesia Hindari Kerugian di 2018

Liputan6.com, Jakarta - PT Garuda Indonesia, (Persero) Tbk diprediksi tidak bisa mencapai target untuk mencapai break even point pada tahun ini. Artinya, ada kemungkinan perusahaan akan kembali merugi.

Break even point adalah sebuah titik dimana biaya atau pengeluaran dan pendapatan adalah seimbang sehingga tidak terdapat kerugian atau keuntungan.

Direktur Utama Garuda Indonesia Pahala Mansyuri mengungkapkan, saat ini terjadi kenaikan harga bahan bakar serta rupiah yang tengah terdepresiasi atau melemah sehingga memberatkan perjuangan perusahaan untuk lolos dari jerat kerugian yang selama ini terus dialami.

"Tentunya harapan kita awalnya bisa break event di tahun ini, tapi tentunya dengan kondisi kenaikkan bahan bakar yang kita lihat saat ini bisa kurang lebih 15 persen dan juga adanya depresiasi Rupiah yang ini kita perlu lekukan penghitungan ulang," kata Pahala, saat ditemui di Gedung Menara BCA, Jakarta, Kamis (9/8/2018).

Kendati demikian, Pahala tidak menutup kemungkinan break even point bisa tercapai. Setelah dilakukan penghitungan ulang, perusahaan telah kembali menyusun empat strategi baru.

"Apakah kita bisa melakukan rencana break event tadi? Tentunya pertama meningkatkan utilisasi pesawat, dan terus melakukan renegosiasi untuk leasing pesawat yang kita miliki," ujarnya.

Strategi kedua adalah menjaga kualitas produk melalui ontime performance yang kan ditingkatkan. Sebagai informasi, kinerja perusahaan pada paruh pertama 2018 mencatat ontime performance cukup tinggi yaitu mencapai 89 persen.

"Juli ontime performance ranking 7 di dunia. Jadi ini juga bisa untuk menjaga kualitas dan layanan yang baik sehingga masyarakat terus memilih Garuda sebagau private airlines mereka," ujarnya.

Let's block ads! (Why?)

https://www.liputan6.com/bisnis/read/3614487/4-cara-garuda-indonesia-hindari-kerugian-di-2018

Bagikan Berita Ini

Related Posts :

0 Response to "4 Cara Garuda Indonesia Hindari Kerugian di 2018"

Post a Comment

Powered by Blogger.