Search

Saham Tiga Pilar Melonjak 16,74 Persen Saat IHSG Koreksi Tajam

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali tertekan selama sesi pertama perdagangan saham Selasa pekan ini.Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) kembali tembus 14.000 menjadi sentimen negatif untuk IHSG.

Pada penutupan perdagangan saham sesi pertama, Selasa 8 Mei 2018, IHSG merosot 124,75 poin atau 2,12 persen ke posisi 5.760,34.Indeks saham LQ45 tergelincir 2,86 persen ke posisi 914,09. Seluruh indeks saham acuan tertekan.

Sebanyak 270 saham melemah sehingga menekan IHSG. 70 saham menguat dan 98 saham diam di tempat. Pada sesi pertama, IHSGsempat berada di level tertinggi 5.866,07 dan terendah 5.752,07. Total frekuensi perdagangan saham 212.122 kali denganvolume perdagangan saham 6,1 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 3,7 triliun. Investor asing jual saham Rp 222,95 miliar.Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 13.875.

Sepuluh sektor saham melemah. Sektor saham infrastruktur melemah 4,19 persen, dan catatkan penurunan saham terbesar. Disusulsektor saham barang konumsi susut 3,14 persen dan sektor saham manufaktur melemah 2,58 persen.

Saham-saham yang menguat antara lain saham BTPS naik 49,74 persen ke posisi Rp 1.460 per saham, saham INDR menguat 24,91 persenke posisi Rp 3.660 per saham, dan saham DFAM melonjak 20,75 persen ke posisi Rp 640 per saham.

Sementara itu, saham POLY merosot 9,09 persen ke posisi Rp 170 per saham, saham HMSP turun 6,2 persen ke posisi Rp 3.330 per saham,dan saham TLKM tergelincir 6,05 persen ke posisi Rp 3.570 per saham.

Sebagian bursa saham Asia bervariasi. Indeks saham Hong Kong Hang Seng melemah 2,12 persen, indeks saham Thailandtergelincir 0,71 persen. Sementara itu, indeks saham Jepang Nikkei naik 0,12 persen, indeks saham Shanghai mendaki 1,01 persen,indeks saham Singapura menguat 0,41 persen dan indeks saham Taiwan mendaki 0,67 persen.

Kepala Riset PT Koneksi Kapital, Alfred Nainggolan menuturkan, tekanan IHSG didorong rupiah tembus 14.000 per dolar AS.Nilai tukar rupiah di posisi 14.000, menurut Alfred berpeluag bertahan lama. ALfred mengatakan,pelemahan rupiah berimbas terhadap kebutuhan impor. Namun belum banyak berpengaruh terhadap kinerja keuangan emiten.

"Pelemahan rupiah lebih ke psikologis. Jadi ada tekanan kuat terhadap ekonomi. Psikologis hal yang mengkhawatirkan.Meski stress level 20 ribu masi oke tapi sisi psikologis cukup lama selama dua tahun tidak tembus 14 ribu. Pelemahanrupiah masih di bawah 10 persen," ujar Alfred saat dihubungi Liputan6.com.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Produk syariah banyak dibutuhkan oleh masyarakat Indonesia yang berkeinginan untuk berinvestasi secara halal, sesuai dengan kaidah-kaidah agama Islam. Apakah di pasar modal Indonesia telah ada produk syariah dan seperti apa bentuknya?

Let's block ads! (Why?)

https://www.liputan6.com/bisnis/read/3513935/saham-tiga-pilar-melonjak-1674-persen-saat-ihsg-koreksi-tajam

Bagikan Berita Ini

Related Posts :

0 Response to "Saham Tiga Pilar Melonjak 16,74 Persen Saat IHSG Koreksi Tajam"

Post a Comment

Powered by Blogger.