:strip_icc():format(jpeg)/liputan6-media-production/medias/1954437/original/003823600_1519994760-20180302-Dolar-AY1.jpg)
Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) prediksi dolar Amerika Serikat (AS) masih menekan mata uang negara lain. Hal tersebut karena pertumbuhan ekonomi global 2018 akan semakin baik meskipun berlangsung proses penyesuaian likuiditas global.
Gubernur Bank Indonesia, Agus Martowardojo mengatakan, pertumbuhan ekonomi global 2018 diperkirakan mencapai 3,9 persen atau lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya 3,8 persen.
Dia menjelaskan, prediksi pertumbuhan tersebut terutama didorong oleh akselerasi ekonomi AS yang bersumber dari penguatan investasi dan konsumsi di tengah berlanjutnya normalisasi kebijakan moneter AS.
"Di tengah tren penguatan ekonomi dunia, likuiditas dolar AS cenderung mengetat, yang kemudian mendorong kenaikan imbal hasil surat utang AS dan penguatan dolar AS sehingga menekan banyak mata uang lainnya," kata Agus, di kantornya, Kamis 17 Mei 2018.
Agus mengatakan, ke depan, sejumlah risiko perekonomian global tetap perlu diwaspadai, antara lain, kenaikan Fed Fund Rate (FFR) dan imbal hasil surat utang Amerika Serikat, kenaikan harga minyak, ketegangan hubungan dagang AS-Tiongkok, serta isu geopolitik terkait pembatalan kesepakatan nuklir antara AS dan Iran.
"Dari Eropa, pertumbuhan ekonomi juga diperkirakan tumbuh lebih tinggi didukung perbaikan ekspor dan konsumsi serta kebijakan moneter yang akomodatif," ujar dia.
Sementara itu, untuk negara berkembang, pertumbuhan ekonomi Tiongkok diperkirakan tetap cukup tinggi ditopang kenaikan konsumsi dan investasi swasta serta proses penyesuaian ekonomi yang berjalan dengan baik.
"Prospek pemulihan ekonomi global yang membaik tersebut akan meningkatkan volume perdagangan dunia yang berdampak pada tetap kuatnya harga komoditas, termasuk komoditas minyak, pada 2018,” kata dia.
https://www.liputan6.com/bisnis/read/3530229/rupiah-tembus-14148-per-dolar-as-ini-tanggapan-sri-mulyaniBagikan Berita Ini
0 Response to "Rupiah Tembus 14.148 per Dolar AS, Ini Tanggapan Sri Mulyani"
Post a Comment