:strip_icc():format(jpeg)/liputan6-media-production/medias/2228549/original/008314400_1527310806-Menteri_Perindustrian_Airlangga_Hartarto-ok.jpg)
Guna menggenjot investasi di sektor industri, beberapa strategi yang telah dilakukan adalah mengoptimalkan pemanfaatan fasilitas fiskal seperti tax holiday, tax allowance, dan pembebasan bea masuk impor barang modal atau bahan baku.
Kemenperin pun telah mengusulkan kepada Kementerian Keuangan mengenai terobosan fasilitas insentif baru bagi kegiatan investasi dalam bentuk super deductible tax untuk industri yang melakukan kegiatan litbang dan vokasi. Serta pengurangan PPh bagi industri padat karya yang mampu menyerap lebih dari 1.000 orang.
"Hal terpenting dalam upaya meningkatkan investasi adalah pemerintah fokus menciptakan iklim usaha yang kondusif serta memberi kemudahan terhadap perizinan usaha, tutur Airlangga.
Hal ini sejalan amanat Peraturan Presiden Nomor 91 Tahun 2017 tentang Percepatan Pelaksanaan Berusaha.
Lebih lanjut, Airlangga mengatakan, pihaknya juga terus mendorong peningkatan kapasitas produksi serta akses kemudahan dalam upaya memperluas pasar produk industri, baik di pasar domestik maupun ekspor.
Pada kuartal I 2018, industri manufaktur mencatatkan nilai ekspor sebesar USD 32 miliar atau naik 4,5 persen dibanding capaian pada periode yang sama tahun lalu di angka USD 30,6 miliar.
Adapun tiga sektor manufaktur dengan nilai ekspor terbesar pada kuartal I 2018, yaitu industri makanan yang mencapai USD 7,42 miliar, industri logam dasar USD 3,68 miliar, serta industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia USD 3,25 miliar.
"Saat ini, negara tujuan ekspor utama kita antara lain adalah Amerika Serikat, Tiongkok, Jepang, India, dan Singapura," ujar Airlangga.
Dia pun mengatakan, sejumlah produk industri manufaktur Indonesia diekspor secara langsung (direct call) ke Amerika Serikat dengan menggunakan kapal kontainer berukuran besar, yang nilai ekspornya mencapai USD 11,98 juta.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Menakar Prospek Ekonomi Indonesia pada 2018
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Investasi Industri Manufaktur Capai Rp 62,7 Triliun pada Kuartal I"
Post a Comment