:strip_icc():format(jpeg)/liputan6-media-production/medias/1989453/original/031124200_1520914530-20180313-Warga-Bogor-Bertaruh-Nyawa-Seberangi-Sungai-Cisadane-ARBAS-3.jpg)
Sebuah rakit mengangkut motor dan warga menyeberangi Sungai Cisadane di Rumpin, Bogor, Selasa (13/3). Mereka terpaksa menaiki rakit akibat jembatan yang merupakan akses jalan utama Ciseeng -Rumpin masih dalam perbaikan. (Liputan6.com/Achmad Sudarno)
Pemerintah Kabupaten Tangerang, Banten, menormalisasi anak Sungai Cisadane di Desa Kohod, Kecamatan Pakuhaji untuk mengantisipasi banjir yang kerap melanda kawasan tersebut.
"Petugas mengunakan alat berat mengeruk timbunan lumpur menghalangi aliran air," kata Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Pemkab Tangerang, Slamet Budi di Tangerang, Jumat (20/4/2018).
Slamet mengatakan pengerukan lumpur dan material lainnya sepanjang 500 meter itu dilakukan karena belakangan ini, sungai tersebut mulai dangkal.
Dia mengatakan upaya tersebut untuk menanggapi keluhan warga bila musim hujan sering dilanda banjir karena air Sungai Cisadane meluap mengenangi perkampungan penduduk.
Menurut dia, Desa Kohod merupakan langganan banjir karena selain di daerah itu lokasinya sebagian rendah, tapi juga akibat sungai telah dangkal.
Penyebab sungai dangkal karena timbunan lumpur dan sampah sehingga alur air tidak lancar menuju muara hingga ke perairan Laut Jawa.
Antara melansir, di musim hujan, ketinggian air mencapai 60 cm hingga 70 cm pada lokasi tertentu di Desa Kohod.
Demikian pula ketika air laut pasang, maka air bertambah tinggi memasuki rumah penduduk, karena Sungai Cisadane tidak mampu menampung.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Atasi Banjir di Rancaekek, Kementerian PUPR akan Normalisasi Sungai Cikijing"
Post a Comment