"Sabar kan, kan masih ada Pilpres, biar aja sekarang tinggi-tinggi dulu, nggak apa-apa," ujarnya di kantornya, Jakarta Pusat, Senin (8/4/2019).
Luhut mengatakan, upaya penurunan tiket pesawat tidak bisa instan. Dia mengatakan, penurunan harga tiket butuh proses.
Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memberikan waktu satu minggu bagi maskapai nasional untuk menurunkan harga tiket pesawat. Kementerian Perhubungan sudah menyiapkan langkah-langkah bila harga tiket tak kunjung turun sebagaimana dikeluhkan masyarakat.
Dia meminta masing-masing maskapai memberlakukan tarif bervariasi, yaitu adanya sub kelas tarif. Artinya dalam satu penerbangan, harga tiket yang dijual beragam dari yang termurah hingga tertinggi sesuai ketetapan tarif batas atas dan tarif batas bawah yang berlaku.
Dalam seminggu ke depan pihaknya akan mengevaluasi hal tersebut. Bila maskapai tak mematuhi imbauan penerapan sub kelas tarif, Kemenhub akan membuat aturan yang mewajibkan hal itu.
"Saya akan mengevaluasi dalam satu minggu ke depan apabila masih tidak tercatat tarif-tarif yang bervariasi sebagian yang terjangkau, maka pemerintah akan memberlakukan ketentuan yang berkaitan dengan sub price," katanya di Kantor PT IPC, Tanjung Priok, Jakarta, Minggu (7/4/2019). (ara/ara)
https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-4501378/tiket-pesawat-masih-mahal-luhut-sabar-masih-ada-pilpres
2019-04-08 08:24:00Z
52781546129219
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Tiket Pesawat Masih Mahal, Luhut: Sabar, Masih Ada Pilpres - detikFinance"
Post a Comment