Saham-saham yang berkontribusi signifikan bagi kejatuhan IHSG di antaranya: PT Astra International Tbk/ASII (-3,82%), PT Unilever Indonesia Tbk/UNVR (-2,28%), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk/TLKM (-1,55%), PT Gudang Garam Tbk/GGRM (-3,45%), dan PT Bank Negara Indonesia Tbk/BBNI (-2,03%).
Nasib IHSG senada dengan mayoritas bursa saham utama kawasan Asia yang juga ditransaksikan melemah: indeks Nikkei turun 0,03%, indeks Shanghai turun 1,39%, dan indeks Kospi turun 0,34%.
Aksi ambil untung melanda bursa saham regional. Maklum, bursa saham regional sudah membukukan penguatan sepanjang pekan lalu. Indeks Shanghai misalnya, melesat nyaris 2% dalam sepekan.
Kinclongnya data ekonomi China menjadi faktor yang memantik aksi beli di bursa saham regional pada pekan lalu. Untuk periode kuartal-I 2019, pertumbuhan ekonomi diumumkan di level 6,4% YoY, mengalahkan konsensus yang sebesar 6,3% YoY, seperti dilansir dari Trading Economics.
Lantas, kekhawatiran bahwa perekonomian China akan mengalami hard landing pada tahun ini menjadi mereda. Sebagai informasi, belum lama ini pemerintah China resmi memangkas target pertumbuhan ekonomi untuk tahun 2019 menjadi 6%-6,5%. Sebelumnya, target pertumbuhan ekonomi tahun 2019 dipatok di kisaran 6,5%. Pada tahun 2018, perekonomian China tumbuh hingga 6,6%.
Sejaitnya, perkembangan terkait negosiasi dagang AS-China mendukung bagi investor untuk melakukan aksi beli di bursa saham regional pada hari ini. Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Gao Feng mengungkapkan bahwa ada kemajuan baru dalam perundingan Washington-Beijing, walaupun dirinya tak mengelaborasi lebih jauh.
Namun, dorongan untuk melakukan ambil untung lebih dominan dalam mendikte perdagangan di bursa saham Benua Kuning. (ank/ank)
https://www.cnbcindonesia.com/market/20190422122319-17-67953/jokowi-effect-pudar-ihsg-ambruk-138
2019-04-22 05:36:36Z
52781570974569
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Market Pemilu 2019 Jokowi Effect Pudar, IHSG Ambruk 1,38% 22 April 2019 12:36 WIB - CNBC Indonesia"
Post a Comment