Search

Tahan Laju Impor, Sejumlah Proyek Infrastruktur Bakal Ditunda

Gubernur BI Perry Warjiyo menyebutkan, defisit transaksi berjalan (Current Account Defisit/CAD) pada 2018 akan melonjak tajam dibanding 2017. Hal itu disebabkan kenaikan angka impor yang bertambah tinggi.

"Kalau kita lihat transaksi berjalan, terus terang berat. Tekornya tambah gede," ucap dia di Gedung BI, Jakarta, Rabu (25/7/2018).

Dia menyatakan, proyeksi itu terjadi lantaran negara lebih giat melakukan kegiatan impor dibanding mendistribusikan barang ke luar dalam bentuk ekspor.

"Ekspornya sebenarnya baik, cukup meningkat, tapi kenaikan impornya jauh lebih besar. Sehingga defisit dari transaksi berjalannya tahun ini akan lebih besar," dia menguraikan.

Perry mengatakan, CAD 2017 adalah sebesar USD 17,5 miliar. Sementara itu, dia memproyeksikan defisit transaksi berjalan tahun ini kemungkinan dapat melebihi USD 25 miliar.

"Masalahnya, pembiayaan dari kekurangan devisa ini kalau tahun lalu disamping PMA (Pendanaan Modal Asing) lebih baik USD 17 miliar, tapi tahun lalu masuk modal asing dalam bentuk pembelian surat-surat berharga saham yang cukup besar, bisa sekitar USD 20 miliar," ujar dia.

Sedangkan pada 2018, ia menambahkan, gonjang-ganjing global terkait perang dagang Amerika Serikat (AS) dan China serta kenaikan suku bunga di AS sangat mempengaruhi lonjakan defisit transaksi berjalan negara.

Agar kenaikan defisit transaksi berjalan ini bisa teratasi, dia menyampaikan ada beberapa langkah yang harus ditempuh, antara lain kerja sama pemerintah pusat dan pemerintah daerah untuk mendorong sektor pariwisata.

"Kita harus bisa mengendalikan defisit transaksi berjalan. Antara lain, koordinasi pemerintah pusat dan daerah untuk mendorong pariwisata, meningkatkan ekspor dan mengurangi impor, itu jadi sangat penting," ujar Perry.

Let's block ads! (Why?)

https://www.liputan6.com/bisnis/read/3603476/tahan-laju-impor-sejumlah-proyek-infrastruktur-bakal-ditunda

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Tahan Laju Impor, Sejumlah Proyek Infrastruktur Bakal Ditunda"

Post a Comment

Powered by Blogger.