Search

Obligasi Jangka Pendek Jadi Pilihan Investor saat Rupiah Bergejolak

Schroder Investment Management Indonesia menyatakan, saat ini investor dan pelaku pasar asing cenderung menunggu nilai tukar rupiah bergerak stabil terhadap dolar Amerika Serikat

Executive Vice President Intermediary Business PT Schroder Investment Management Indonesia, Renny Raharja mengatakan, investor asing asing menunggu kepastian dari nilai tukar rupiah RI saat ini.

"Saat ini memang asing lebih menunggu kepastian apakah nilai tukar rupiah kita confident atau tidak ya," tutur dia di Jakarta, Kamis (5/7/2018).

Renny menambahkan, kenaikan suku bunga yang dilakukan oleh Bank Indonesia (BI) lebih berupaya untuk menjaga stabilitas nilai tukar bukan untuk penguatan rupiah.

"Pressure dari kondisi ekonomi global di luar negeri membuat rupiah sulit untuk menguat. Jadi BI memang mengusahakan rupiah ini untuk stabil bukan menguat," kata Renny.

Mata uang India dan Filipina, menurut Renyy paling turun tajam imbas dampak kenaikan suku bunga Amerika Serikat. Akan tetapi, bursa saham India dan Filipina masih positif.

"Indonesia memang di atas Filipina dan India. Kita turun (nilai tukar) sebesar 5,71 persen, sedangkan Filipina turun 6,74 persen dan India yang sebesar 7,15 persen," ujar dia.

Adapun laju indeks India year-to-date (YTD) positif 3,74 persen, kemudian JCI dan LQ 45 Indonesia turun sebesar 11,40 persen dan 17,92 persen.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Kiat Investasi Reksa Dana Saham saat IHSG Bergejolak

Let's block ads! (Why?)

https://www.liputan6.com/bisnis/read/3579664/obligasi-jangka-pendek-jadi-pilihan-investor-saat-rupiah-bergejolak

Bagikan Berita Ini

Related Posts :

0 Response to "Obligasi Jangka Pendek Jadi Pilihan Investor saat Rupiah Bergejolak"

Post a Comment

Powered by Blogger.