:strip_icc():format(jpeg)/liputan6-media-production/medias/2064252/original/049402800_1523169150-PDIP-3.jpg)
Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan akan kembali terbang ke Eropa untuk melakukan diplomasi sawit. Pemerintah Indonesia ingin ada perlakuan adil terhadap kelapa sawit Indonesia.
"Jadi, saya diperintahkan Presiden untuk pergi ke UE (Uni Eropa), untuk melakukan pertemuan terkait sawit. Kepentingan saya biodieselnya," kata Menko Luhut, dalam acara Afternoon Tea, di kantornya, Jumat (11/5/2018).
Luhut menuturkan, pada pertemuan sebelumnya dihadiri oleh 20 orang perwakilan. Dalam pertemuan tersebut, dibahas kampanye hitam yang menyerang kelapa sawit Indonesia.
"Saya brifieng ke mereka. Kita tidak minta-minta ke mereka. Kita mau ada perlakuan adil. Tidak boleh ada diskiriminasi. Saya jelaskan, kami luas kelapa sawit itu 12 juta hektar dan ini sudah moratorium," ujar dia.
Terkait isu lingkungan hidup, ia menegaskan sudah memberi penjelasan yang jelas. "Kalau soal lingkungan, saya jelasin bagaimana care sama lingkungan, pemulihan lahan. Juga soal human right. Kami disclosed human right diselesaikan dengan baik," ujar dia.
Selain itu, Luhut juga mengungkapkan banyak rakyat Indonesia yang menggantungkan hidupnya dari kelapa sawit. Jika diskriminasi terhadap sawit Indonesia terus berlanjut akan mengakibatkan angka kemiskinan bertambah.
"Ada 17,5 juta orang yang kerja. Kalau kalian tidak akomodasi ekspor kami dan banding kami, ini akan berdampak pada kemiskinan. Padahal kemiskinan kita sudah turun,” ujar dia.
https://www.liputan6.com/bisnis/read/3522540/menko-luhut-uni-eropa-boikot-sawit-ri-bisa-tambah-kemiskinanBagikan Berita Ini
0 Response to "Menko Luhut: Uni Eropa Boikot Sawit RI Bisa Tambah Kemiskinan"
Post a Comment