Search

Masuk Mal, Produk UMKM Lokal Siap Rebut Hati Masyarakat

Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) tidak permasalahkan harga pangan melonjak jelang Ramadan. Ia menekankan yang penting harga pangan terkendali.

"Jadi yang penting jangan bergejolak, tapi ada stabilitas walaupun agak naik sedikit tapi relatif stabil," kata JK di kantornya, Jl Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Selasa (8/5). 

Dia mengakui, ada beberapa harga pangan mulai naik. Akan tetapi, kata JK, ada beberapa yang harga pangan yang stabil salah satunya beras. Namun, ada pula yang melonjak yaitu harga bawang.

"Tapi sekali lagi dua-duanya ada untung rugi, naik sedikit harga seperti itu pendapatan petani naik," ujar JK.

Diketahui menjelang Ramadan, ada beberapa harga pangan mulai melonjak. Sejumlah harga komoditas pangan seperti daging sapi di Pasar Induk Kramat Jati masih terbilang stabil.

Rata-rata pedagang menjual dengan harga kisaran mencapai Rp 100.000 per kilogram (Kg). Sedangkan untuk daging beku impor dibanderol Rp 80.000 per Kg.

Salah satu pedagang daging, Fajar mengungkapkan, untuk saat ini harga daging lokal masih tetap stabil. Namun, tidak menutup kemungkinan kata dia harga tersebut dapat mengalami lonjakan ketika mendekati Lebaran.

"Stabil kalau daging lokal untuk sekarang. Daging segar lokal di kisaran Rp 110 - 115 ribu per Kg normal. Kemudian daging beku impor dari India itu dijual Rp 80 ribu per kg. Menjelang lebaran biasanya naik," ujar Fajar kepada merdeka.com di Pasar Kramat Jati, Jakarta, Minggu 6 Mei 2018.

Fajar mengatakan, kenaikan tersebut tidak juga karena dengan permintaan pasar yang besar menjelang Ramadan dan Lebaran. Namun, bisa juga terjadi karena ketersediaan stok yang tidak mencukupi menyebabkan kenaikan harga daging tersebut.

"Kenaikan bisa sampai Rp 120 ribu per kg. Kalau barang kosong bahkan bisa sampai Rp 130 ribu per kg," ujar dia.

Selain daging, Indra salah satu pedagang ayam di Pasar Kramat Jati juga menuturkan, sampai saat ini belum ada kenaikan secara signifikan untuk harga jual ayam potong. Untuk harga jual sendiri masih berada di kisaran Rp 35.000 sampai Rp 40.000 per potong.

"Belum begitu tinggi untuk harga. Kalau ayam tergantung besarnya juga kita jual Rp 35-40 ribu per potong," ujar dia.

Meski demikian, lanjut Indra kenaikan untuk ayam sendiri biasanya terjadi ketika sudah memasuki bulan Ramadan. "Kenaikan bisa sampai Rp 7.000 sampai 8.000. Bahkan bisa 60 ribu per potong," kata Indra.

Selain daging dan ayam potong, harga komoditas lainnya seperti cabai, bawang, tomat, dan kentang juga terpantau normal. Salah satu pedagang, Muji menjelaskan, untuk harga cabai merah dan cabai keriting masih bertengger di kisaran Rp 30.000 per kg, sedangkan untuk cabai hijau sendiri Rp 28.000 per kg.

Sementara harga pangan lainnya yaitu harga bawang merah dijual berkisar Rp 30.000 per kg dan untuk bawang putih dijual Rp 28.000 per kg. "Selain itu untuk tomat Rp 10 ribu per kg dan kentang Rp 12 ribu per kg. Masih terbilang normal," ujar dia.

Reporter: Intan Umbari Prihatin

Sumber: Merdeka.com

Let's block ads! (Why?)

https://www.liputan6.com/bisnis/read/3528748/masuk-mal-produk-umkm-lokal-siap-rebut-hati-masyarakat

Bagikan Berita Ini

Related Posts :

0 Response to "Masuk Mal, Produk UMKM Lokal Siap Rebut Hati Masyarakat"

Post a Comment

Powered by Blogger.