Search

Investor Asing Lepas Saham Rp 1 Triliun, IHSG Anjlok 1,8 Persen

Sebelumnya, gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah pada sesi pertama perdagangan saham Selasa 15 Mei 2018. Pelemahan IHSG terjadi di tengah rilis data ekonomi neraca perdagangan defisit USD 1,63 miliar pada April 2018.

Pada penutupan sesi pertama perdagangan saham, Selasa (15/5/2018), IHSG melemah 75,64 poin atau 1,27 persen ke posisi 5.871,50. Indeks saham LQ45 susut 2,12 persen ke posisi 941,64. Seluruh indeks saham acuan tertekan.

Sebanyak 173 saham melemah sehingga menekan IHSG. 161 saham menguat dan menahan pelemahan IHSG. 116 saham lainnya diam di tempat. Pada sesi pertama, IHSG sempat berada di level tertinggi 5.940,42 dan terendah 5.853,72.

Total frekuensi perdagangan saham sekitar 210.972 kali dengan volume perdagangan 5,2 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 4,6 triliun. Investor asing jual saham Rp 547,73 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.026.

Sebagian besar sektor saham tertekan kecuali sektor saham pertanian naik 0,18 persen, sektor saham industri dasar menanjak 0,32 persen dan sektor saham aneka industri menguat 0,23 persen.

Sektor saham keuangan merosot 2,22 persen, dan catatkan penurunan terbesar. Disusul sektor saham infrastruktur tergelincir 1,87 persen dan sektor saham barang konsumsi melemah 1,61 persen.

Saham-saham yang menguat antara lain saham PRIM melonjak 50 persen ke posisi Rp 750 per saham, saham MITI menanjak 26,98 persen ke posisi Rp 80 per saham, dan saham TAXI naik 17,97 persen ke posisi Rp 151 per saham.

Saham-saham yang tertekan antara lain saham EXCL turun 9,47 persen ke posisi Rp 1.720 per saham, saham PKPK merosot 4,72 persen ke posisi Rp 202 per saham, dan saham BWPT tergelincir 4,19 persen ke posisi Rp 183 per saham.

Bursa Asia pun kompak tertekan. Indeks saham Hong Kong Hang Seng melemah 1,19 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi tergelincir 0,78 persen, indeks saham Jepang Nikkei susut 0,16 persen.

Sementara itu, indeks saham Thailand merosot 0,45 persen, indeks saham Shanghai turun 0,17 persen, indeks saham Singapura tergelincir 0,34 persen dan indeks saham Taiwan susut 0,71 persen.

IHSG melemah juga seiring pengumuman rilis data neraca perdagangan. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan Indonesia April 2018 mengalami defisit sebesar USD 1,63 miliar. Hal ini dipicu oleh defisit sektor migas USD 1,13 miliar dan nonmigas sebesar USD 0,50 miliar.

Kepala BPS, Suhariyanto menjelaskan defisit ini terjadi di luar ekspetasi. Sebab neraca perdagangan pada Maret 2018 sempat mengalami surplus USD 1,09 miliar. Dia menuturkan defisit ini karena ada peningkatan impor yang sangat tinggi. 

"Saya kira ini yang perlu jadikan perhatian defisit dari migas dan juga non migas," ujar dia di Kantor BPS.

Dalam laporan PT Ashmore Assets Management Indonesia menyatakan, defisit tersebut cukup besar dan mengejutkan. Akan tetapi, pihaknya melihat kalau hal itu didorong konsumsi tinggi pada April. Ini ditunjukkan dari penjualan otomotif dan barang konsumsi.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Kiat Investasi Reksa Dana Saham Saat IHSG Bergejolak

Let's block ads! (Why?)

https://www.liputan6.com/bisnis/read/3526371/investor-asing-lepas-saham-rp-1-triliun-ihsg-anjlok-18-persen

Bagikan Berita Ini

Related Posts :

0 Response to "Investor Asing Lepas Saham Rp 1 Triliun, IHSG Anjlok 1,8 Persen"

Post a Comment

Powered by Blogger.