Search

Kebijakan Impor Tak Efektif Buat Turunkan Harga Beras

Liputan6.com, Jakarta - kebijakan impor beras yang dijalankan oleh pemerintah sama sekali tidak mampu menurunkan harga beras di pasaran. Bahkan, harga gabah dan harga beras di tingkat konsumen masih sangat tinggi dan jauh berada di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang telah dipatok.

"Impor 500 ribu ton tidak ada efeknya sama sekali terhadap penurunan harga gabah dan beras. Harga gabah dan beras, per kemarin Rp 11,800 yang HET (Harga Eceran Tertinggi) Rp 9.450," ungkap Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB), Dwi Andreas Santosa mengatakan, di Hong Kong Cafe, Jakarta, Selasa (24/4/2018).

"Operasi pasar yang dilakukan gagal tidak ada ceritanya itu memiliki dampak. Tidak ada dampak sama sekali," lanjut Andreas.

Penyebab harga beras yang hingga saat ini relatif masih tinggi adalah kesalahan pemerintah dalam memperkirakan antara stok dan jumlah produksi beras.

"Sehingga awal 2018 terjadi lonjakan, stok beras sangat tipis di awal 2018 dan CBP (Cadangan Beras Pemerintah) ini terkuras di Februari (tahun 2018), bahkan minus 20 ribu sampai 40 ribu ton, lalu harga beras naik November sampai Februari 2018. Stok beras yang tipis ini agak mirip dengan data internasional yang ada stok beras di indonesai terus menurun 4 tahun terakhir," kata dia.

Lebih jauh kata Andreas, menjelang lebaran tahun ini, terdapat beberapa komoditas yang harus diwaspadai dan dikawal agar tidak terjadi lonjakan harga yang terlalu tinggi.

"Yang perlu diwaspadai (menjelang lebaran) ayam ras, bawang putih, dan cabai, tapi telur ayam ras beberapa bulan terakhir kemungkinan Mei akan naik," jelasnya.

Let's block ads! (Why?)

https://www.liputan6.com/bisnis/read/3485150/kebijakan-impor-tak-efektif-buat-turunkan-harga-beras

Bagikan Berita Ini

Related Posts :

0 Response to "Kebijakan Impor Tak Efektif Buat Turunkan Harga Beras"

Post a Comment

Powered by Blogger.